Pengimbasan IKM di SMP Tahfidz Al-Quran Wahdah Islamiyah Anabanua dihadiri perwakilan SMP Se-Kecamatan Maniangpajo

Sebagai Sekolah Penggerak Angkatan 2 di Kabupaten Wajo, SMP Tahfidz Al-Quran Wahdah Islamiyah Anabanua telah berkomitmen untuk mengimbaskan Implementasi Kurikulum Merdeka kepada sekolah-sekolah di lingkup kabupaten Wajo dan atau sekolah-sekolah yang membutuhkan. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo Nomor 400.3/2989/Disdikbud/VIII/2024, kegiatan ini diadakan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam terkait Kurikulum Merdeka kepada sekolah-sekolah yang menjadi target pengimbasan.

 Kegiatan pengimbasan ini bertujuan untuk: 

  1. Meningkatkan pemahaman para peserta terhadap konsep Kurikulum Merdeka. 
  2.  Membantu sekolah-sekolah sasaran dalam menyusun Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP), Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). 
  3.  Memperkuat penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah-sekolah sasaran.
  4.  Memberikan pedoman dalam penyusunan RPP dan modul ajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka. 
  5.  Memfasilitasi pemahaman tentang asesmen dalam Kurikulum Merdeka. 

Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada hari Rabu dan Kamis tanggal 2-3 Oktober 2024, bertempat di Gedung Laboratorium IPA SMP Tahfidz Al-Quran Wahdah Islamiyah Anabanua. Setiap harinya, kegiatan dimulai pukul 08.00 dan berakhir pada pukul 16.00 WITA. 

Peserta yang menjadi sasaran pengimbasan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo adalah:

  • SMP Negeri 1 Maniang Pajo 
  •  SMP Negeri 2 Maniang Pajo 
  •  SMP Negeri 3 Maniang Pajo 
  •  SMP SATAP Negeri 4 Maniang Pajo 
  •  SMP Negeri 3 Belawa 

Kegiatan pembukaan dihadiri oleh beberapa tokoh penting, yaitu: Ibu Kepala Bidang GTK Disdikbud Kab. Wajo, Bapak Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Kab. Wajo, Bapak Korwil Maniang Pajo serta Bapak/Ibu Pengawas Sekolah. 

 Dalam sambutannya, para tokoh memberikan apresiasi terhadap inisiatif SMP Tahfidz Al-Quran Wahdah Islamiyah Anabanua dalam memfasilitasi kegiatan ini dan menekankan pentingnya kolaborasi antar sekolah dalam menyukseskan implementasi Kurikulum Merdeka. 

 Materi yang disampaikan selama kegiatan pengimbasan meliputi: 

  • Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP): Pengenalan dan penyusunan KSP untuk setiap satuan pendidikan. 
  •  Memahami Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP): Penjelasan mengenai bagaimana merancang dan mengimplementasikan CP, TP, dan ATP sesuai dengan Kurikulum Merdeka. 
  •  Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5): Penerapan P5 untuk memperkuat karakter pelajar.
  •  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Modul Ajar: Penyusunan RPP dan modul ajar yang efektif dan efisien.
  •  Asesmen dalam Kurikulum Merdeka: Pemahaman tentang jenis-jenis asesmen dan cara melaksanakannya. 
    
 
Kegiatan pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon positif dari para peserta. Seluruh materi yang disampaikan diharapkan dapat membantu sekolah-sekolah sasaran dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di lingkungan masing-masing. Diharapkan ke depannya, kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Wajo.
 
Beberapa refleksi kegiatan pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan oleh SMP Tahfidz Al-Quran Wahdah Islamiyah Anabanua sebagai Sekolah Penggerak Angkatan 2 di Kabupaten Wajo dapat dibagi ke dalam beberapa poin utama,
  1. Hal Baru yang Dipelajari sebagai Kepala Satuan Pendidikan/Pendidik: Sebagai kepala satuan pendidikan, pelaksanaan aksi nyata pengimbasan ini membuka wawasan baru tentang pentingnya kepemimpinan kolaboratif. Saya belajar bahwa menggerakkan perubahan tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti pengawas sekolah, dinas pendidikan, serta sekolah-sekolah lain. Selain itu, kemampuan untuk mengadaptasi diri dalam menerapkan kebijakan pendidikan, khususnya Kurikulum Merdeka, merupakan kunci untuk memajukan pendidikan berbasis karakter dan kompetensi di satuan pendidikan kami.
  2. Hal Baru yang Dipelajari tentang Kondisi Satuan Pendidikan:  Melalui proses refleksi, saya menyadari bahwa satuan pendidikan kami sudah memiliki fondasi yang kuat dalam hal pengembangan kurikulum dan pembelajaran berbasis Al-Quran. Namun, tantangan yang muncul adalah bagaimana memadukan nilai-nilai keagamaan dengan konsep merdeka belajar, khususnya dalam mengembangkan profil pelajar Pancasila. Selain itu, satuan pendidikan kami perlu memperkuat koordinasi dan sinergi antara guru dalam merencanakan dan mengevaluasi pembelajaran yang lebih kontekstual sesuai dengan kebutuhan siswa.
  3.  Tindak Lanjut Setelah Aksi Nyata:
  • Melaksanakan evaluasi berkala terhadap penerapan Kurikulum Merdeka dan memonitoring kegiatan pembelajaran yang sudah diimbaskan.
  •  Melibatkan lebih banyak guru dalam kegiatan pengembangan profesionalisme, khususnya dalam mempersiapkan RPP dan modul ajar yang kreatif dan inovatif.
  •  Mengadakan pelatihan lanjutan terkait Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) agar implementasi P5 lebih optimal.
  •  Memperkuat kolaborasi antar sekolah dalam Komunitas agar tercipta lingkungan belajar yang mendukung baik bagi siswa maupun guru.

Alhamdulillah, Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan diharapkan sekolah-sekolah sasaran dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan lebih baik, serta mampu menyelaraskan visi dan misi mereka dengan tujuan pendidikan nasional.

 

***

 

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post