Integritas Guru: Membangun Kepercayaan dan Kualitas Pendidikan

Menjadi guru adalah amanah yang besar. Kita bukan hanya diamanahkan untuk menyampaikan ilmu, tetapi juga menjadi contoh, teladan, dan panutan bagi para siswa. Setiap sikap, ucapan, dan tindakan kita dapat menjadi inspirasi atau bahkan pengaruh yang besar bagi karakter anak-anak yang kita didik.
Dalam hal ini seorang guru perlu untuk selalu menjaga Integritas.

Integritas berarti konsistensi dalam tindakan, ucapan, dan nilai-nilai yang kita yakini. Bagi seorang guru, integritas meliputi sikap jujur, bertanggung jawab, adil, dan dapat dipercaya. Ketika kita memiliki integritas, kita menjalankan tugas kita dengan penuh amanah, tanpa tergiur dengan hal-hal yang tidak baik atau menyimpang.

Sebagai contoh, ketika kita memberikan nilai kepada siswa, kita harus memberikan penilaian yang objektif dan tidak berpihak. Nilai yang kita berikan harus mencerminkan usaha dan kemampuan siswa yang sesungguhnya. Jika seorang guru memberikan nilai yang tidak sesuai dengan usaha siswa, berarti guru tersebut telah mengkhianati amanahnya. Dalam Al-Quran, Allah  berfirman:

وَلَا تَقۡرَبُوۡا مَالَ الۡيَتِيۡمِ اِلَّا بِالَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُ حَتّٰى يَبۡلُغَ اَشُدَّهٗ​ ۚ وَاَوۡفُوۡا الۡكَيۡلَ وَالۡمِيۡزَانَ بِالۡقِسۡطِ​ ۚ لَا نُـكَلِّفُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَا​ ۚ وَاِذَا قُلۡتُمۡ فَاعۡدِلُوۡا وَلَوۡ كَانَ ذَا قُرۡبٰى​​ ۚ وَبِعَهۡدِ اللّٰهِ اَوۡفُوۡا​ ؕ ذٰ لِكُمۡ وَصّٰٮكُمۡ بِهٖ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُوۡنَ ۙ‏ 

Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat (mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat." (QS. Al-An’am: 152).
Ayat ini mengajarkan kita untuk berlaku adil dan jujur dalam menunaikan setiap amanah, tidak hanya dalam hal takaran dan timbangan, tetapi juga dalam hal penilaian dan tanggung jawab kita sebagai pendidik. Rasulullah  juga bersabda:
مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا
Artinya: "Barang siapa yang menipu, maka dia bukan dari golonganku." (HR. Muslim).
Sabda ini memperingatkan kita untuk menjauhi segala bentuk kecurangan. Sebagai guru, integritas kita terlihat ketika kita berusaha menjadi contoh kebaikan, ketulusan, dan kejujuran bagi siswa-siswa kita.

Integritas bukan hanya soal etika atau moral, tetapi juga soal keteladanan. Ketika kita memiliki integritas, siswa kita akan merasa aman, dihargai, dan percaya kepada kita. Mereka akan lebih termotivasi untuk belajar, dan bahkan mencontoh sikap kita. Bayangkan bila kita memberi contoh yang buruk, maka siswa akan berpikir bahwa perilaku itu dapat diterima, yang pada akhirnya bisa merusak nilai-nilai moral mereka.

Integritas juga mengangkat martabat kita sebagai guru. Allah  telah memberi kita posisi yang sangat mulia, dan kemuliaan ini harus kita jaga dengan perilaku yang penuh amanah. Apalagi sebagai seorang pendidik yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, integritas tidak hanya menjadi tuntutan profesional tetapi juga menjadi bagian dari tanggung jawab kita sebagai seorang Muslim.

Bagaimana Menjaga Integritas dalam Mengajar?
  1. Jujur dan Konsisten. Jadilah jujur dalam mengajar. Jika kita tidak tahu jawaban dari suatu pertanyaan, akuilah dengan rendah hati dan cari jawabannya. Jangan pernah mengada-ada atau menyampaikan informasi yang tidak benar.
  2. Menjaga Amanah dalam Penilaian. Berikan nilai yang sesuai dengan usaha dan kemampuan siswa. Jangan memihak atau terpengaruh oleh hal-hal yang tidak berhubungan dengan pencapaian akademik mereka.
  3. Menjadi Teladan yang Baik. Ingatlah bahwa siswa mengamati kita setiap saat. Tunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Baik di dalam maupun di luar kelas, usahakan untuk selalu menjadi pribadi yang konsisten.
  4. Membangun Kepercayaan dengan Siswa. Dengan integritas, kita bisa membangun kepercayaan yang kokoh dengan siswa. Jika siswa merasa percaya, mereka akan lebih terbuka untuk belajar dan lebih mudah menerima nasihat.
  5. Berpegang Teguh pada Nilai-Nilai Islam. Jadikan Al-Quran dan Sunnah sebagai pedoman utama dalam menjalankan tugas kita. Setiap keputusan dan tindakan yang kita ambil harus selaras dengan ajaran Islam agar dapat memberi dampak positif bagi lingkungan pendidikan kita.
Menjaga integritas sebagai guru memang tidak mudah, tapi ini adalah bagian dari ibadah kita. Tugas kita sebagai guru bukan hanya mencetak anak-anak yang pintar, tetapi juga mencetak generasi yang berakhlak mulia. Integritas adalah salah satu kunci untuk mencapai itu semua.

Semoga Allah  selalu memberikan kekuatan kepada kita untuk menjaga amanah ini dan menjadi teladan yang baik bagi para siswa. Amin ya Rabbal Alamin.

***

Post a Comment

Previous Post Next Post