Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed, yang kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam kabinet baru, Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo, menyampaikan pidato emosional dalam acara serah terima jabatan (sertijab) pada Senin 21 Oktober 2024 di Jakarta. Dalam pidatonya, Abdul Mu'ti mengungkapkan rasa syukur dan kehormatan atas amanah yang diberikan. Pidatonya menggambarkan tantangan yang tidak mudah dalam menghadapi tanggung jawab besar di sektor pendidikan, terutama terkait dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Ia juga mengutip kaidah fiqh dalam bahasa Arab,
المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح
beliau sampaikan artinya "kita akan melestarikan, menjaga hal-hal baik yang sudah ada selama ini, dan kemudian mencoba menggagas hal-hal ................ untuk Pendidikan Nasional pada masa-masa yang akan datang." Pesan tersebut menggambarkan visi beliau untuk menjaga warisan pendidikan yang baik dan mengembangkan inovasi baru demi masa depan pendidikan nasional.
Pidato Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam kabinet baru Presiden Prabowo mencerminkan perpaduan antara rasa syukur dan kesadaran akan tantangan besar di dunia pendidikan Indonesia. Pernyataannya yang menggambarkan tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di sekolah-sekolah, menunjukkan bahwa beliau memahami beratnya tanggung jawab yang diemban. Dengan menggunakan kaidah fiqh "المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح" (melestarikan yang baik dan mengambil yang lebih baik), Abdul Mu'ti menekankan perlunya keseimbangan antara menjaga nilai-nilai tradisi yang baik dan mengadopsi inovasi untuk kemajuan.
Abdul Mu'ti dalam kesempatan itu juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada ibunya yang hadir dalam acara sertijab tersebut. Abdul Mu'ti yang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada ibunya dalam acara serah terima jabatan menunjukkan sisi personal dan penuh rasa hormat dari seorang pemimpin. Hal ini mencerminkan kerendahan hati dan pengakuan beliau atas peran penting keluarga, khususnya ibu, dalam perjalanan hidup dan kariernya.
Penghargaan ini bukan hanya simbolik, tetapi juga memberikan pesan kuat bahwa kesuksesan seseorang tidak terlepas dari dukungan orang tua (Ibu) dan keluarga. Dalam konteks pendidikan, sikap ini memberikan teladan bagi generasi muda bahwa kesuksesan dan tanggung jawab publik seharusnya tidak memutus hubungan dan rasa hormat kepada orang tua.
Tindakan Abdul Mu'ti tersebut juga menguatkan nilai-nilai akhlak Islami, yang menempatkan penghormatan kepada ibu (orang tua) sebagai salah satu fondasi moral yang kuat. Ini sangat relevan dengan upaya beliau dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakter siswa, di mana nilai-nilai kesopanan, rasa hormat, dan ketaatan kepada orang tua merupakan bagian penting dari pendidikan akhlak.
Secara keseluruhan, pengakuan beliau terhadap ibunya di momen penting tersebut memperkuat citra Abdul Mu'ti sebagai pemimpin yang tidak hanya cakap secara profesional, tetapi juga memiliki kepekaan emosional dan spiritual yang tinggi, memberikan teladan bagi para pendidik dan masyarakat.
Pidato ini menandai awal masa kepemimpinan Abdul Mu'ti yang penuh harapan dan tantangan di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Dengan kepemimpinan baru di sektor pendidikan, ada harapan dan optimisme bahwa pendidikan di Indonesia, termasuk di sekolah-sekolah Islam, InsyaAllah akan mengalami transformasi ke arah yang lebih baik, sejalan dengan visi untuk mempertahankan nilai-nilai luhur dan terus mencari perbaikan untuk masa depan.
______
Post a Comment