إن الله لا ينظر إلى صوركم وأموالكم، ولكن ينظر
إلى قلوبكم وأعمالكم
Hadis ini mengajarkan bahwa keikhlasan hati adalah yang paling utama dalam pandangan Allah. Apa pun perbuatan yang kita lakukan, yang penting adalah niat kita. Jika kita ikhlas, maka Allah akan menerima amalan tersebut, terlepas dari besar atau kecilnya amalan itu.
Hadis lainnya membahas hati sebagai bagian yang paling penting dalam tubuh manusia, di mana hati memengaruhi baik atau buruknya perbuatan seseorang. Rasulullah ﷺ bersabda:
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ
صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ
الْقَلْبُ
Hadis ini menunjukkan bahwa hati adalah pusat kendali yang menentukan sikap dan perilaku seseorang. Jika hati seseorang bersih, maka ia akan melakukan kebaikan dan berperilaku baik. Sebaliknya, jika hati tercemar, maka perbuatannya akan cenderung buruk.
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ
مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ
ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. QS. Al-Bayyinah: 5).
- Memperkuat Keimanan dan Ketakwaan. Selalu berusaha meningkatkan keimanan melalui ibadah, seperti shalat, puasa, membaca Al-Quran, dan berdoa agar Allah membersihkan hati kita.
- Bersyukur dan Tidak Iri. Hati yang dipenuhi rasa syukur akan sulit dimasuki rasa iri atau dengki. Mulailah dengan mensyukuri hal-hal kecil dalam hidup kita.
- Memohon Perlindungan dari Allah. Salah satu cara untuk menjaga hati adalah dengan selalu berdoa kepada Allah agar diberikan hati yang ikhlas dan jauh dari godaan buruk. Rasulullah Muhammad ﷺ mengajarkan sebuah doa untuk membersihkan hati.
Doa ini tercantum dalam hadis riwayat Muslim dari Zaid bin Arqam Radliyallahu
'Anha. Berikut doanya.
اللهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَ
Artinya, "Ya Allah, karuniakan ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkau-lah yang menjaga serta melindunginya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak manfaat, hati yang tidak khusyuk, dan doa yang tidak dikabulkan."
- Menghindari Ghibah dan Hasad. Hati bisa kotor karena membicarakan keburukan orang lain (ghibah) atau iri terhadap nikmat orang lain (hasad). Hindarilah hal-hal tersebut agar hati tetap tenang.
- Selalu Mengingat Kematian. Mengingat bahwa hidup ini sementara akan membantu kita untuk menjaga hati agar tidak terfokus pada hal-hal duniawi yang menyesatkan.
- Bergaul dengan Orang-orang Shalih. Lingkungan yang baik akan membantu kita menjaga hati tetap bersih. Perbanyaklah bergaul dengan orang-orang yang berakhlak baik agar kita terdorong untuk melakukan kebaikan.
Post a Comment