Khutbah Jumat: "Mempersiapkan Diri Menjadi Pemimpin Beriman"

Mempersiapkan Diri Menjadi Pemimpin Beriman
Jumat, 22 Rabiul Akhir 1446 H / 25 Oktober 2024 M

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

 يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ

أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

 Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Marilah kita selalu bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benarnya takwa. Hanya dengan ketakwaan kita akan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pada kesempatan yang mulia ini, izinkan saya menyampaikan khutbah tentang pentingnya mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang beriman, terutama bagi para generasi muda, para pelajar yang kelak akan menjadi pemimpin masa depan.

Kita semua adalah pemimpin. Setiap manusia, sekecil apapun peranannya, adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

 كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Artinya: "Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mengingatkan kita bahwa kepemimpinan bukan hanya tanggung jawab orang yang memimpin negara atau masyarakat, tetapi juga tanggung jawab setiap individu. Bahkan yang masih muda, yang masih pelajar hari ini harus mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang baik dalam firman-Nya:

إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil." (QS. An-Nisa: 58)

Ayat ini mengajarkan bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus dijalankan dengan keadilan. Seorang pemimpin yang adil adalah pemimpin yang menjalankan tugasnya sesuai dengan petunjuk Allah, menjaga hak orang lain, dan bertanggung jawab terhadap apa yang diembannya. Sebaliknya, kepemimpinan yang Zholim akan mendatangkan kerusakan di dunia dan akhirat.

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Pemimpin beriman memiliki tanggung jawab besar, tidak hanya di hadapan manusia, tetapi juga di hadapan Allah. Kepemimpinan berlandaskan iman akan melahirkan sikap adil, amanah, dan tanggung jawab. Seorang pemimpin yang beriman akan senantiasa takut kepada Allah dalam menjalankan amanahnya, serta berusaha mengarahkan orang-orang yang dipimpinnya menuju kebaikan dan ketaatan kepada Allah.

Kepemimpinan dalam Islam bukan hanya tentang kekuasaan, melainkan tentang tanggung jawab. Seperti firman Allah dalam Al-Quran:

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ

Artinya: "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa." (QS. An-Nur: 55)

Ayat ini menjelaskan bahwa janji kekuasaan hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Maka dari itu, kita harus mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin yang memenuhi kriteria ini, yakni menjadi hamba yang beriman dan beramal saleh.

Jamaah sekalian, pemuda adalah aset berharga. Kita tidak bisa membiarkan kesempatan untuk berbuat baik dan menjadi agen perubahan hilang begitu saja. Jika orang baik tidak bercita-cita menjadi pemimpin, maka orang jahat yang akan mengambil alih, dan mereka akan menggunakan kekuasaannya untuk kezaliman. Rasulullah mengingatkan kita tentang pentingnya memilih dan menjadi pemimpin yang baik agar keadilan dan kebaikan dapat ditegakkan.

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Dalam sejarah Islam, kita melihat banyak contoh pemuda yang menjadi pemimpin besar. Contohnya, Usamah bin Zaid yang di usia 18 tahun sudah dipercaya oleh Rasulullah untuk memimpin pasukan kaum Muslimin. Kenapa demikian? Karena beliau memiliki akhlak mulia, semangat perubahan, dan keteguhan iman.

Kepada para generasi muda, bercita-citalah menjadi pemimpin, pemimpin yang berani membawa perubahan. Kepemimpinan bukan hanya soal kekuasaan, tetapi bagaimana kita bisa membawa manfaat dan kebaikan untuk banyak orang. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang menggunakan kekuasaannya untuk memperjuangkan keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan umat.

Jangan biarkan orang-orang yang tidak memiliki moral, yang hanya mementingkan diri sendiri, atau bahkan yang zholim, menjadi pemimpin di tengah-tengah kita. Jika itu terjadi, yang terzholimi bukan hanya diri kita, tetapi juga orang-orang yang lemah, yang tidak berdaya, dan seluruh umat.

Sebagai pemuda Muslim, kita memiliki tanggung jawab besar untuk mencita-citakan perubahan yang lebih baik. Perubahan yang tidak hanya meraih keberhasilan duniawi, tetapi juga mengantarkan kita pada keselamatan akhirat. Jangan pernah merasa takut untuk bermimpi besar, karena perubahan dunia ini seringkali dimulai dari langkah kecil seseorang yang memiliki tekad kuat dan keikhlasan hati.

Mari kita tanamkan dalam diri kita semangat kepemimpinan, semangat untuk memperjuangkan kebenaran, dan menjadi teladan bagi yang lain. Bercita-citalah untuk menjadi pemimpin yang adil, yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi umat.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kekuatan dan keberanian kepada kita semua untuk menjadi pemimpin yang baik, pemimpin yang dapat membawa perubahan menuju kebaikan.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم 

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

Kaum Muslimin, Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Pada khutbah kedua ini, marilah kita renungkan kembali pentingnya mempersiapkan diri sebagai pemimpin yang beriman. Kepemimpinan tidak datang begitu saja. Ia membutuhkan persiapan, pengetahuan, dan pembinaan karakter yang kuat. Di usia muda ini, Selagi masih muda ber-mujahadahlah memulai dengan disiplin, tanggung jawab, dan menuntut ilmu yang bermanfaat. Jangan menunda-nunda untuk berbuat baik dan berlatih menjadi pemimpin, karena anda sebagai generasi muda saat ini adalah calon pemimpin umat di masa depan.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيْهِ اللهُ رَعِيَّةً يَمُوْتُ يَوْمَ يَمُوْتُ وَهُوَ غَاشٍّ لِرَعِيَّتِهِ إِلاَّ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ

Artinya: "Tidak ada seorang hamba pun yang diberi amanah oleh Allah untuk memimpin rakyat, lalu dia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, kecuali Allah akan mengharamkan baginya surga." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjadi peringatan keras bagi para pemimpin yang tidak amanah. Maka, hendaknya sejak muda kita belajar untuk jujur, sejak muda kita belajar untuk amanah, dan sejak muda kita belajar untuk adil. Kepemimpinan yang baik harus dimulai dari diri sendiri. Jika kita tidak bisa memimpin diri kita sendiri menuju kebaikan, bagaimana mungkin kita bisa memimpin orang lain?

Sebagai penutup, marilah kita ingat, khususnya kepada generasi muda, para pelajar, para penuntut ilmu bahwa Kenyataan hari esok adalah hasil dari kumpulan impian dan tindakan hari ini.

Apa yang kita lakukan hari ini, baik itu belajar, berusaha menjadi lebih baik, ataupun mempersiapkan diri untuk masa depan, akan menentukan siapa kita kelak. Jadilah pemimpin yang adil, amanah, dan beriman, sehingga kelak dapat menjadi pemimpin yang diridhai oleh Allah dan bermanfaat bagi umat.

Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita semua untuk menjadi pemimpin yang baik dan diridhai-Nya. Amin.

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعدَاءَ الدِّيْنَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُستَضْعَفِيْنَ فِي غَزَّة، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ
 اَللَّهُمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ، وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ

اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِى دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيّٰتِنَا رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


Post a Comment

Previous Post Next Post