Allah Ta’ala menciptakan manusia dalam perbedaan, baik dalam sifat, kemampuan, maupun potensi, termasuk anak-anak. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِىٓ ءَادَمَ وَحَمَلْنَٰهُمْ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ وَرَزَقْنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلْنَٰهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Isra: 70)
Ayat ini menunjukkan bahwa setiap anak manusia telah dimuliakan oleh Allah dan masing-masing diberikan potensi serta kelebihan yang berbeda. Guru sebagai pendidik harus memahami bahwa setiap anak adalah amanah dari Allah, dengan keunikan masing-masing.
Dalam mendidik anak, peran guru sangat penting. Namun, perlu diingat bahwa hidayah atau petunjuk untuk menuju kebenaran sejati adalah milik Allah semata. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
Artinya: “Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan mampu memberi hidayah kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Allah-lah yang memberi hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Qashash: 56)
Guru hanya berusaha melalui berbagai metode dan strategi untuk menyampaikan ilmu dan membimbing anak didik. Namun, hasil akhir dari usaha tersebut berada di tangan Allah. Guru tidak boleh merasa gagal atau putus asa ketika hasilnya belum sesuai harapan, karena tugasnya adalah berusaha, sedangkan hidayah adalah hak prerogatif Allah.
Untuk bisa memahami karakter setiap anak, guru dapat melakukan beberapa langkah, antara lain:
- Observasi. Mengamati perilaku anak di berbagai situasi dan lingkungan. Observasi ini penting untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, serta minat anak dalam aktivitas tertentu.
- Komunikasi Personal. Berinteraksi langsung dengan anak, mendengarkan cerita dan pemikiran mereka tanpa menghakimi. Dengan komunikasi yang baik, guru dapat memahami bagaimana anak melihat dunia dan apa yang menjadi kebutuhannya.
- Melibatkan Orang Tua. Orang tua adalah sumber informasi berharga terkait kebiasaan dan karakter anak. Guru dapat bekerja sama dengan orang tua untuk mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif tentang anak didik.
- Tes Minat dan Bakat. Guru dapat menggunakan berbagai tes minat dan bakat untuk mengenal potensi anak. Alat ini membantu dalam memahami bidang mana yang paling cocok bagi perkembangan anak.
- Kegiatan Pengembangan Diri. Memberikan kesempatan pada anak untuk mengikuti berbagai kegiatan di luar kelas seperti olahraga, seni, atau keterampilan lainnya. Dari sini, guru bisa melihat minat dan potensi yang mungkin tidak terlihat di dalam kelas.
Beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh guru dalam memahami dan mendidik anak sesuai dengan karakternya:
- Pembelajaran Berdiferensiasi. Menerapkan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing anak. Guru harus fleksibel dalam metode mengajar dan memberi ruang bagi anak untuk belajar dengan cara yang paling sesuai bagi mereka.
- Penguatan Positif. Menggunakan strategi penguatan positif untuk mendorong anak agar lebih percaya diri. Memberikan pujian atau apresiasi untuk setiap pencapaian, sekecil apapun, akan sangat berarti bagi perkembangan karakter anak.
- Pendekatan Holistik. Memahami anak tidak hanya dari segi akademis, tetapi juga dari aspek emosional, sosial, dan spiritual. Setiap anak perlu dirangkul dalam semua aspeknya untuk menjadi individu yang utuh.
- Pembelajaran Berbasis Minat. Melibatkan anak dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan minat mereka. Misalnya, jika seorang anak menyukai seni, guru dapat menyisipkan elemen seni dalam pelajaran untuk menarik perhatiannya dan membuatnya lebih bersemangat.
- Fokus pada Kekuatan Anak. Alih-alih hanya memperbaiki kelemahan, guru juga harus fokus pada kekuatan anak. Setiap anak memiliki potensi yang dapat dikembangkan jika mendapatkan perhatian dan dukungan yang tepat.
Setiap anak adalah individu yang unik, dan seorang guru harus mampu memahami karakter mereka dengan baik. Namun, sebagai manusia, guru hanya bisa berusaha, karena hidayah dan kesuksesan akhir adalah milik Allah. Dengan pendekatan yang penuh kesabaran, pemahaman, serta penerapan strategi yang tepat, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang memfasilitasi pertumbuhan potensi terbaik setiap anak. Dan pada akhirnya, semua usaha kita kembalikan kepada Allah yang Maha Menentukan.
***
Post a Comment